Minggu, 08 Januari 2012

DALIL TENTANG KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

DALIL TENTANG KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

1.         Dalil Al-Qur’an
a. surat Yaa siin (36): 80.
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (memperoleh bahan bakar dariya).
Sungguh jelas maksud kandungan ayat tersebut. Tapi coba perhatikan ulasan seorang filosof Muslim Al-Kindi sebagaimana dikutip oleh Abdul Halim Mahmud dalam bukunya At-Tafkiir Al-Falsafi fi Al-Islam:
Kehadiran atau wujud sesuatu dari sumber yang berlawanan dengannya bisa terjadi, sebagaimana terciptanya api dari daun hijau (yang mengandung air).
Sedangkan menurut ilmuwan, istilah asy-syajar al-akhdhar adalah zat hijau daun atau klorofil. Di dalam klorofil terjadi proses fotosintesa yaitu proses penggabungan secara biokimia dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi antara karbondioksida dan air sehingga terbentuklah zat hidrang arang.
b. surat al-'Aadiyaat ayat 1-2
Cendekiawan Inggris, Marmaduke Pickthall dalam The Meaning of Glorious Qur'an, menulis:
“Al-Qur'an mempunyai simfoni yang tidak ada taranya di mana setiap nada-nadanya bisa menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka-cita”.

Contohnya bisa kita lihat dalam Al-Qur'an surat al-'Aadiyaat:
وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (2) فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا
Kemudian ketika pendengaran kita sudah terbiasa dengan nada dan langgamnya, Al-Qur'an mengubah nada dan langgamnya.
Perhatikan lanjutan ayatnya,
فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا
Dan begitu selanjutnya, selalu membuai pendengaran dan kenikmatan pembaca.
c. surat maryam ayat 4
واشتعل الرأس شيبا
....dan kepalaku telah ditumbuhi uban…
Susunan di atas memiliki keunggulan untuk menunjukkan makna syumul, yakni untuk menggambarkan bahwa kepalanya penuh dengan uban, tidak ada sedikitpun rambut yang berwarna hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar