Selasa, 18 September 2012

Coulometri

Coulometer
rdmag.com

Coulometri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip kuantitas kelistrikan (pengukuran coulomb), yang mempelajari hubungan antara konsentrasi dengan muatan listrik
Coulometri menunjukkan ke pengukuran coulomb (yaitu banyaknya listrik). Dalam kimia analitik, istilah ini berarti suatu pengukuran coulomb dengan keadaan sedemikian rupa, hingga banyaknya yang diukur berhubungan dengan suatu reaksi elektrokimia tertentu. Ini memungkinkan suatu perhitungan yang sederhana, dan yang menjurus, berdasarkan Hukum Faraday.
Apabila suatu arus 1 ampere lewat selama 1 detik, maka banyaknya listrik yang tersangkut adalah 1 coulomb; yaitu,
                                    Coulomb = ampere x detik
Satuan-satuan lain, seperti milicoulomb kadang-kadang serasi, tepat seperti kita mempunyai milimol, mikrogram, dan sebagainya. Sekarng menurut Hukum Faraday, satu ekivalen sebarang dengan zat elektroaktif memerlukan 96.493 coulomb untuk reaksi lengkap. Harga 96.493 coulomb disebut Faraday, F (96.500 adalah cukup dekat untuk banyak perhitungan).
 Coulometri adalah sederhana pada dasarnya dan relatif tidak rumit dalam penggunaan di laboratorium. Permasalahan utama adalah untuk meyakinkan bahwa semua listrik yang lewat melalui sel, sebenarnya adalah berhubungan dengan reaksi elektroda yang dikehendaki.
Metoda coulometri merupakan metode yang sangat efektif dengan jumlah analit sangat kecil. Ada beberapa metode analisis dalam koulometri, yaitu koulometri potensial terkendali, titrasi koulometri dan elektrografimetri.
A.    Coulometri Potensial Terkendali
Suatu cara untuk mencegah reaksi elektrode yang tak diharapkan adalah dengan mengendalikan potensial elektroda. Dalam coulometri potensial terkendali digunakan elektroda kerja yang berfungsi sebagai acuan untuk mengukur potensial elektroda test, elektroda pembantu yang berfungsi untuk menyediakan arus pada larutan elektrolit, dan suatu potensiostat yang merupakan pengontrol potensial electroda test di nilai yang diinginkan. Dalam pelaksanaan metode koulometri potensial terkendali, arus akan agak melemah yang mengakibatkan arus menjadi tidak konstan , sehingga coulomb total (C) memiliki rumus: C = ∫0i dt dimana integral tersebut menyatakan luas dibawah kurva arus-waktu.
Coulometri potensial terkendali telah diterapkan dalam penetapan sejumlah logam seperti tembaga, kadnium, perak, dan uranium; senyawa organik; ion halida; dan penetapan nilai –n dalam penyelidikan reaksi elektrokimia baru.
B.     Titrasi Koulometri
Titrasi koulometri merupakan suatu metode yang lebih efektif dan penggunaannya lebih meluas dibandingkan koulometri potensial terkendali. Titrasi koulometri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu titrasi koulometri langsung dan titrasi koulometri tak langsung. Dalam titrasi koulometri langsung, zat yang akan ditetapkan bereaksi secara eksklusif pada elektroda kerja, sedangkan dalam titrasi koulometri tak langsung, elektrolisis akan menurunkan reagensia yang kemudian akan bereaksi secara kimiawi dengan konstituen yang diinginkan.
Instrumen titrasi koulometri terdiri atas:
·      Sumber arus listrik dan jam
Sumber arus listrik dan jam di pasang bersama-sama. Sumber arus yang digunakan merupakan suatu voltase arus searah yang tinggi dan dihubungkan seri dengan suatu resistor besar, sehingga perubahan resistans sel elektrolisis selama titrasi dapat diabaikan dan arus tetap konstan.
·      Elektroda Generator
Elektroda yang biasa digunakan adalah suatu potongan platina, yang ditempatkan di dalam larutan yang dianalisis dalam suatu gelas/kaca frit
·       Elektroda Indikator
·       Elektroda Pembantu
Diletakkan di dalam ruang yang terpisah dari elektroda generator, yang dasarnya berupa cakram saringan terbuat dari kaca masir. Pemisahan elektroda pembantu tersebut bertujuan untuk mencegah terangkutnya produk elektroda apapun yang tidak diinginkan ke dalam larutan uji oleh aliran cairan.
·      Stirrer (pengaduk magnetik)
Dalam titrasi koulometri, titrasi dilakukan dengan mengoperasikan saklar (seperti keran buret) sampai reaksi antara konstituen (baik langsung maupun tak langsung) dengan suatu zat lain yang dibentuk dielektrode berjalan sempurna. Titik akhir titrasi koulometri dapat menggunakan teknik titik akhir visual potensiometrik, fotometrik, amperometrik atau yang lainnya. Dengan diketahuinya waktu yang diperlukan dalam titrasi, besarnya arus konstan dan hokum Faraday, maka dapat diketahui coulombs yang bekerja dalam titrasi tersebut.
Q = I . t
Dimana
I = Arus listrik dalam ampere
t = waktu dalam sekon
1 Faraday = 1,6.10-19 elektron = 96500 Coulomb
1 Faraday = 1 ekivalen
Dalam analisis koulometri juga telah dikembangkan kondisi untuk menghasilkan sejumlah besar titran secara elektrolisis. Keunggulan kondisi tersebut adalah hanya diperlukan kuantitas fundamental arus listrik dan waktu.

Sumber: Day, R.A., Underwood, A.L., 1994. Analisa Kimia Kuantitatif ,  http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/05/coulometry.html dan http://ruangkimia.blogspot.com/2010/02/koulometri.html




RANGKAIAN BEL SEDERHANA


   A.   NAMA PERCOBAAN
Rangkaian Bel Sederhana
 TUJUAN
Membuat alat sederhana yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu fisika di dalam kehidupan sehari-hari


C.     PENDAHULUAN
Sebuah resistor adalah terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik melewatinya sesuai dengan hukum Ohm:
V = IR
Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di mana-mana di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom). Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan kritis tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak, serta sirkuit terpadu. Ukuran, dan posisi lead (atau terminal) yang relevan dengan peralatan desainer; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas ketika menghilangkan kekuasaan mereka.
Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor), atau sering dikenal dengan istilah RC filter atau RC network, adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor dan kapasitor. Rangkaian RC orde satu (first order) tersusun dari satu resistor dan satu kapasitor yang merupakan rangkaian RC paling sederhana.
Rangkaian RC dapat digunakan untuk menyaring (filter) sinyal dengan cara menahan (block) frekuensi sinyal tertentu dan meneruskan (pass) sinyal yang lainnya. Ada 4 macam filter RC, di antaranya: high-pass filter, low-pass filter, band-pass filter, dan band-stop filter.
Natural Response
Rangkaian RC paling sederhana adalah rangkaian seri resistor dan kapasitor. Ketika rangkaian hanya terdiri dari satu kapasitor bermuatan dan satu resistor, kapasitor tersebut akan melepaskan energy yang disimpannya melalui resistor. Beda potensial di kapasitor, yang tergantung pada waktu, dapat dihitung menggunakan hukum arus Kirchhoff, yang menyatakan bahwa arus yang melewati kapasitor harus sama dengan arus yang melewati resistor.
Rangkaian RC Seri

D.    ALAT DAN BAHAN
NO
Alat dan bahan
Jumlah
1
papan strip 12 × 25 baris lubang
1 buah
2
baterai klip untuk 9V PP3
1 buah
3
9-12V bleeper
1 buah
4
LDR ORP12 jenis
1 buah
5
8-pin DIL soket untuk IC
1 buah
6
7.555 rendah daya timer IC
1 buah
7
transistor: BC108 (atau setara)
1 buah
8
kapasitor: 0.01μF, 0.1μF, 10μF 25V radial
3 buah
9
preset: 100k, 1M
2 buah
10
resistor: 10k, 47k, 1M × 3
5 buah
11
Kabel penghubung
Secukupnya
12
Saklar
1 buah

F.      LANGKAH KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan.
2.      Merangkai alat dan bahan seperti gambar percobaan di atas dengan benar dan tepat.
3.      Menguji rangkaian alat yaitu dengan menyalakan saklar yang terdapat dalam rangkaian tersebut.
4.      Apabila bel pada rangkaian berbunyi, maka rangkaian tersebut telah dirangkai dengan benar dan dapat dinyatakan bahwa alat ini berfungsi sesuai dengan fungsinya. Sebaliknya, apabila bel pada rangkaian tidak bunyi, maka terdapat kesalahan dalam perangkaian alat ini.

G.    MANFAAT
Sebagai alat yang dapat digunakan sebagai penanda sesuatu.

H.    DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, Douglas C. FISIKA Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2001.

Senin, 17 September 2012

Fungsi Udara Untuk Tubuh

Bagi tubuh, udara berfungsi untuk pernafasan, mensuplai gas oksigen ke paru-paru yang kemudian diserap oleh darah , mengandung hemoglobin lalu diangkut ke seluruh tubuh sebagai supplier oksigen bagi sel-sel seluruh tubuh. Hasil pertukaran gas ini dibawa kembali ke dalam paru-paru, udara yang dihembuskan berupa udara pernafasan dengan kadar karbondioksida yang bertambah, oksigen dan juga dijumapi adanya uap air.
Fungsi udara yang lain, yakni mempertahankan suhu tubuh agar dalam keadaan normal dengan mekanisme secara fisik. Saat udara luar mengalami peningkatan temperature maka tubuh mengeluarkan keringat. Sebaliknya bila suhu udara menjadi lebih dingin, buang air kecil maka akan semakin bertambah.
Di dalam tubuh akan dihasilkan energy ditambah panas. Adapula energy yang hilang dalam bentuk panas yang disebut kehilangan panas tubuh (heat-loss). Kehilangan panas tubuh secara konveksi, radiasi dan penguapan berkaitan erat dengan udara sekitar kita. Pada temperature 50Oc tubuh tidak akan mengimbanginya lagi, tetapi pada suhu -400c tubuh atau manusia akan mengimbanginya dengan pakaian rangkap dan mengigilkan badan untuk mempertahankan suhu tubuh. Dengan suhu tubuh tertentu badan merasa segar akibat dari aktivitas tubuh beristirahat. Pada tubuh manusia dijumpai mekanisme penguapan uap air melalui paru-paru dan kulit beserta alat kelenjar keringat.

Sementgara itu, bagi hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat seperti anjing akan membuang hasil metabolism lebih banyak mempergunakan alat pernafasan sehingga frekuensi bernapas akan terjadi berpuluh kali lipat tetapi dalam keadaan normal.

Kehilangan panas tubuh
Panas hilang melalui Persentase
1. Radiasi 44
2. Konveksi 31
3. Penguapan 21,5
4. Memananaskan makanan yang dimakan 1,5
5. Memanaskan udara paru-paru 1,3
6. Melalui feses dan urine 0,7

Kehilangan panas merupakan salah satu mekanisme pengaturan suhu tubuh. Dalam hal itu, pernafasan juga turut berperan.

Sumber referensi : Buku Usaha Mencegah Pencemaran Udara oleh dr.drh. Mangku Sitepoe
Dikutip dari:  http://id.shvoong.com/exact-sciences/2171101-fungsi-udara-untuk-tubuh/

KESELAMATAN KERJA DI DALAM LAB


KESELAMATAN KERJA DI DALAM LAB
         Laboratorium dengan perabotnya
         Listrik
         Kecelakaan akibat kebakaran
         Kecelakaan akibat bahan kimia
         Label bahan kimia berbahaya
         Pencegahan terhadap bahan kimia berbahaya

Beberapa catatan mengenai laboratorium yang menyimpan bahan-bahan kimia
         Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpan di tempat-tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaian sehari-hari.
         Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan dalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah misalnya.
         Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk menentukan apakah bahan-bahan tersebut masih dapat digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya rusak. Bahan-bahan yang tak dapat digunakan lagi harus dibuang/ dimusnahkan secara kimia.
Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus, diberi label dengan semua keterangan yang diperlukan misalnya.:
         nama bahan
         tanggal pembuatan
         jumlah (isi)
         asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)
         tingkat bahaya yang mungkin (racun, korosiv, higroskopis dll)
keterangan-keterangan yang perlu (presentase, smbol kimianya dan lain-lain)

Flammable :Bahan yang mudah terbakar

Toxic :   Sedikit saja masuk ke tubuh dapat menyebabkan kematian atau sakit keras

Oxidising Agent :Bahan yang dapat menghasilkan panas bila bersentuhan dengan bahan lain terutama bahan-bahan yang mudah terbakar

Explosive :Bahan yang mudah meledak bila kena panas, api atau sensitif terhadap gesekan atau goncangan

Radioactive :Bahan-bahan yang bersifat radioaktif



Sampah
      Setiap laboratorium harus memiliki tempat sampah yang khusus., sampah cair tidak dibuang di saluran air hujan atau saluran saptiktang.
         tempat sampah cair bahan kimia
         tempat sampah reaktif
         sampah radioaktif
         sampah biasa
         pembuangan air cucian
PPPK
         Luka bakar
         Mata kemasukan benda asing
         Luka tergores/teriris
         Bahan kimia masuk dalam mulut
         Keracunan
         Kejutan listrik
         Membalut luka
         Pingsan
         Radiasi dan zat radioaktif